Dalam era digital saat ini, pemasaran digital telah menjadi bagian penting dari strategi pemasaran dalam dunia bisnis. Namun untuk memastikan bahwa strategi pemasaran digital kamu berhasil, kamu harus memiliki cara untuk mengukur dan melacak keberhasilan dan keefektifan strategi mu. Inilah dimana Pengukuran tersebut dilakukan dengan Digital Marketing Metrik melalui bantuan tool seperti Google Analytics.
Apa Itu Digital Marketing Metriks?
Digital marketing metriks adalah set data dan indeks yang digunakan untuk mengukur kinerja dan efektivitas kampanye pemasaran digital. Metrik ini membantu marketer menentukan apakah upaya marketing mereka berhasil atau tidak, dan memberikan informasi tentang bagaimana mereka dapat memperbaiki strategi mereka di masa depan.
Jadi kalau kamu mempunyai usaha, pikirkanlah kalau kamu sudah menjalankan digital marketing strategi mu dengan baik atau tidak, kalau kamu masih beginner di dalam usaha, mungkin ini adalah tanda untuk mulai menggunakan Digital Marketing Metrik. Dengan digital Marketing Metrik kamu bisa mendapatkan jawaban dan petunjuk jika strategi digital marketing strategi sudah berjalan dengan baik.
Metrik Digital Marketing yang esensial untuk usahamu.
Digital marketing metrik mempunyai banyak tipe yang dibagi ke kategori yang berbeda-beda. Inilah jenis jenis metrik yang dibagi ke 4 bagian yaitu:
-
Website traffic metrik
Website digital metrik berfokus dalam mengukur jumlah pengunjung website. Ini mencakup semua pengunjung yang mengunjungi situs, baik melalui desktop atau mobile. Tujuan metrik ini adalah memberikan informasi tentang seberapa banyak orang yang mengunjungi situs web dan mengakses konten kamu. Dengan metrik ini, kamu bisa mengetahui jika upaya pemasaran kamu berhasil atau tidak. Kalian bisa tahu dengan jumlah pengunjung website yang meningkat atau tidak.
-
Engagement Metrik
Metrik ini berfokus dengan mengukur tingkat interaksi dan partisipasi pengguna dengan konten dan merek. Ini mencakup berbagai tindakan seperti menyukai, berbagi, berkomentar, memperoleh tautan, dan memasukkan informasi. Dengan metrik ini bisa membantu marketer memahami konten apa yang audiens suka.
-
Conversion Metrik
Conversion metrik berfokus dengan mengukur tingkat konversi atau tindakan yang diinginkan pengguna setelah mengunjungi situs web. Metrik ini meliputi tindakan seperti pembelian produk, pendaftaran untuk newsletter, pengisian formulir kontan, dan lain lain. Dengan metrik ini kamu bisa tahu jika strategi kamu berhasil atau tidak. Seperti jika tingkat konversi lebih tinggi pada halaman produk dibandingkan halaman lain, marketer seperti kamu dapat memfokuskan lebih banyak upaya pemasaran pada halaman produk.
-
Reveneu Metrik
Sepertinya namanya revenue metrik adalah jenis matrik yang mengukur informasi seperti jumlah transaksi, rata-rata nilai transaksi, pendapatan total, dan lain-lainnya. Dengan metrik ini bisa membantu marketer memahami bagaimana audiens bereaksi terhadap produk atau layanan yang ditawarkan dan bagaimana mereka memutuskan untuk membeli. Revenue Metrik juga membantu marketer menentukan strategi apa yang efektif. Mungkin pemasaran melalui media sosial lebih berhasil daripada melalui email.
Sekarang kita sudah mengetahui keempat jenis metrik. Sekarang kita akan bisa mengenali jenis jenis metrik lebih detail dan apa yang kamu bisa gunakan. Inilah berbagai jenis metric yang termasuk kedalam empat jenis metric yang disebut tadi.
Tipe-Tipe Traffic Metrik
1) Overall Traffic/Pageviews:
Metrik ini mengukur total keseluruhan traffic pada website, dari jumlah kunjungan pengguna di situs web. Tool yang bisa digunakan adalah Google analytics. Overall traffic bisa digunakan untuk membantu pemilik bisnis memahami performa situs web mereka, bagaimana orang-orang menggunakan situs tersebut, dan bagaimana mereka dapat meningkatkan pengalaman pengguna.
2) Channel Metrik:
Metrik ini mengukur traffic yang masuk dari sumber lain, seperti, padi search (iklan di Google), Direct, dan yang lain-lainnya. Dengan metrik ini kamu bisa memeriksa dan memperkirakan sumber mana yang ada potensial dalam menarik traffic dan mana yang butuh diperbaiki.
3) New VS Returning Visitor:
Dengan metrik ini bisa memberitahu jika Visitor baru mengunjungi web atau visitor lama kembali lagi. Dengan data ini bisa memberikan informasi tentan seberapa sukses usaha digital marketing yang kamu lakukan.
4) Exit rate:
Exit rate memberi tahu berapa kali audiens pindah dari satu halaman ke halaman lain dan pergi dari Website. Dengan metric ini kamu bisa memahami performa website kamu dan bisa melihat halaman apa yang tidak terlalu menarik audiens.
Inilah tipe tipe website traffic metrik. Secara keseluruhan, website traffic metrik adalah indeks penting yang harus diukur dan dipantau secara teratur oleh setiap pemilik usaha/ marketer digital. Ini membantu memahami strategi apa yang dapat ditingkatkan untuk mencapai tujuan marketing yang lebih baik.
Tipe-Tipe Engagement Traffic Metrik
1) Bounce Rate:
Bounce rate adalah persentase pengunjung yang hanya mengunjungi satu halaman pada situs web sebelum meninggalkannya dan tanpa melakukan apa- apa seperti mengisi formulir, melakukan pembelian dan lain lainya. Ini mengukur tingkat engagement pengunjung dan bisa digunakan untuk menilai kualitas konten.
2) Average Time on Page:
Ini adalah rata-rata waktu yang dihabiskan oleh pengunjung pada situs web. Average Time on page dapat membantu dalam memahami apakah pengunjung menemukan konten pada halaman spesifik menarik atau justru membosankan. Dengan ini kamu bisa mengidentifikasi area peningkatan.
3) Pageviews per Session:
Ini adalah metrik yang mengukur jumlah halam yang dilihat oleh pengunjung dalam satu sesi situs web. Pageviews per Session menunjukkan seberapa banyak halaman yang dilihat oleh pengunjung selama mereka melihat situs web pada kunjungan yang sama. Ini berguna untuk mengukur tingkat engagement pengunjung dan dapat membantu untuk memastikan pengalam pengunjung yang lebih baik.
4) Impression:
Impression adalah metrik yang mengukur jumlah orang yang melihat tampilan suatu iklan atau konten pada platform media digital. Dengan impression semua ini dicatat setiap kali content tersebut ditampilkan pada layar pengguna, meskipun pengguna tidak melakukan interaksi dengan content tersebut. Dalam digital marketing, metrik ini bisa ditemukan dalam Channel marketing seperti Instagram ads, facebook ads dan lagi lain. Ini digunakan untuk mengukur efektivitas suatu kampanye iklan atau untuk menentukan biaya per tampilan (CPM) dalam industri iklan.
5) Engagement Rate:
Dengan Engagement rate kamu bisa mengukur interaksi pengguna dengan suatu konten atau iklan pada media digital. Engagement rate dihitung dengan membagi jumlah interaksi yaitu( likes, comments, Shakespeare, dan clicks) dengan jumlah tampilan (impression) dalam periode waktu tertentu. Ini memberikan gambaran tentang seberapa efektif suatu konten atau iklan dalam menarik perhatian dan memicu aksi pengguna.
Inilah tipe-tipe engagement website traffic, metrik ini sangat penting karena bisa memberikan informasi tentang bagaimana pengguna bereaksi terhadap konten. Ini membantumu sebagai pemilik konten untuk mengevaluasi kinerja website/content, meningkatkan pengalaman pengguna dan menentukan biaya per tindakan.
Tipe-tipe Conversion Metrik
1) Click-Through Rate (CTR):
Metrik ini mengukur jumlah klik yang dilakukan pada suatu tautan atau iklan per jumlah tampilan yang ada. CTR dihitung dengan membagi jumlah klik dengan jumlah tampilan dan dinyatakan dengan persentase. Ini memberikan gambaran tentang seberapa efektif suatu iklan dalam menarik tindakan pengguna dan juga bisa mengukur efektivitas suatu kampanye iklan, membandingkan performa tautan atau iklan yang berbeda, bisa menentukan bagaimana meningkatkan tingkat konversi dan lain lain.
2) Cost per Lead (CPL):
CPL bisa mengukur berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu lead baru. CPL dihitung membagi jumlah biaya iklan atau promosi dengan jumlah lead yang dihasilkan. Dengan CPL kamu bisa mengevaluasi biaya untuk menghasilkan lead dan memahami bagaimana meminimalkan biaya tetapi memaksimalkan hasil.
3) Cost per Click (CPC):
Metrik ini mengukur berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk setiap klik pada suatu tautan atau iklan. CPC dihitung dengan membagi jumlah biaya iklan atau promosi oleh jumlah klik yang dihasilkan. Ini memberikan gambaran tentang seberapa mahal suatu tautan atau iklan dalam memicu tindakan pengguna. CPC bisa digunakan oleh pemasar untuk mengevaluasi biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh klik dan memahami bagaimana meminimalkan biaya tapi memaksimalkan hasil.
4) Conversion Rate:
Conversion rate mengukur berapa banyak total pengunjung suatu situs web atau landing page yang melakukan tindakan yang diinginkan oleh pemilik situs, seperti membeli produk, mengisi formulir, atau mengklik tautan. Conversion rate dihitung dengan membagi jumlah konversi oleh jumlah total pengunjung dan dinyatakan sebagai persentase. Dengan metrik ini kamu bisa mengevaluasi efektivitas kampanye, memahami bagaimana meningkatkan tingkat konversi, dan membandingkan performa situs web yang berbeda.
Inilah tipe-tipe Conversion Metrik, secara keseluruhan metrik ini penting karena memberikan informasi yang sangat penting untuk mensukseskan suatu situs web dalam mencapai tujuannya. Konversi bisa memberi benefit untuk pemilik situs/konten seperti membeli produk, mengisi formulir, ata mengklik tautan, dan memiliki pengaruh langsung pada bottom link bisnis.
Tipe-tipe Revenue Metrik
1) Customer Acquisition Cost (CAC):
Metrik ini mengukur biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh pelanggan. Biaya ini termasuk pemasaran, pemasaran daring, iklan, biaya perekrutan, dan lain lain. Ini adalah metrik yang penting untuk perusahan/bisnis yang mau memastikan bahwa mereka memperoleh keuntungan yang semua dari setiap pelanggan yang mereka dapatkan.
2) Return on Ad Spend (ROAS):
Ini adalah metrikyang mengukur keuntungan setelah memasang iklan untuk menjual produk. Ini dihitung dengan membagi total pendapatan yang diperoleh dari hasil iklan dengan total biaya iklan. Metrik ini membantu perusahaan mengevaluasi efektivitas.
3) Return on Investment (ROI):
Metrik ini adalah yang terakhir untuk bagian revenue metrik. Dengan ROI kamu bisa menghitung rasio pengembalian atas investasi yang ditanamkan. ROI digunakan untuk mengevaluasi kinerja investasi mereka dan membandingkan potensi pengembalian antara berbagai alternatif investasi. ROI juga membantu membuat keputusan investasi yang baik
Secara keseluruhan revenue metrik juga sangat penting untuk sebuah perusahaan/bisnis. Metrik ini harus diukur dan dipantau secara teratur oleh marketer digital supaya bisa diaplikasikan dengan baik ke perusahaan/bisnis.
Itulah semua jenis digital marketing metriks yang bisa digunakan dalam proses marketing. Semua metrik ini sangat penting untuk diaplikasikan ke perusahaan/bisnismu supaya bisa lebih sukses! Perusahan dan bisnis diluar sana pasti menggunakan alat ini, karena Keputusan digital marketing harus didukung dengan fakta data yaitu menggunakan metrik-metrik ini.